Rangkuman
BAB
IV
Sistematika
Artikel Penelitian
1. Artikel
Hasil Penelitian
Hasil-hasil yang
ditulis dalam bentuk artikeln untuk kemudian diterbitkan dalam majalah ilmiah
atau jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan denga yang ditulis bentuk
laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi cenderung tebal dan diproduksi
terbatas, sehingga hanya kalangan terbatas yang membacanya. Sebaliknya, hasil
penelitian yang ditulis dalam bentuk artiel,biasanya dituntut untuk berisi
penting-penting saja. Singkatnya, haisl penelitian yang ditulis dalam bentuk
artikel dalam jurnal dapat memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas
daripada laporan teknis.
1.1 Ciri
Pokok
Laporan
dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknis resmi dalam tiga
segi, yaitu bahan,, sistematika, dan prosedur penulisan. Ciri pokok utama
adalah bahan. Artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi hal-hal atau
bahan yang penting saja, seperti hasil pebelitian, pembahasan hasil, dan
simpulan. Kajian pustaka lazim disjaikan untuk mengawali artikel dan sekaligus
merupakan pembahasan mengenai rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian
awal berfungsi sebagai latar belakang penelitian.
Ciri
poko kedua adalah sistematika penulisan. Artikle hasil penelitian terdiri atas
bagian dan subbagian. Bagian dan subbagian dapat diberi judul atau tanpa judul.
Dalam laporan penelitian teknis resmi, kajian pustaka lazimnya diletakkan pada
bagian kedua (BAB II), yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya
penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian. Dalambagaian artikel hasil
penelitian, kajian pustaka merupakan bagian awal artikel (tanpa judul subbagian
kajian pustaka) yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang
penelitian. Kajian pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai latar belakang
penelitian ditutup oleh rumusan tujuan penelitian (tanpa judul subbagian tujuan
penelitian).
Ciri
pokok ketiga adalah prosedur penulisan. Sesuai dengna pedoman penulisan karya
ilmiah Universitas Negeri Malang (2003:43), dapat dikemukakan bahwa ada tiga
kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. Pertama, artikel hasil
penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis dibuat secara lengkap
dibuat. Tujuannya untuk menjaring masukan dari para pembaca. Kedua, artikel
hasil peneltina untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian teknis resmi
setelah disusun. Ketiga, artikel hasil peneltian yang diterbitkan dalam jurnal
merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti. Alternatif ketiga ini
lazim dilakukan oleh peneliti yang yang mendanai penelitiannya sendiri. Bagi
penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum
komunikasi yang palig efektif dan efisien.
1.2 Isi dan Sistematika
Penulisan artikel
menggunakan sistematika tanpa angka
maupun abjad. Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil
penelitian secara umum yang berlaku untuk hasil penelitian kuantitaif maupun
kaulitatif.
Judul
Judul hendaknya
informatif, lengkap dan tidak terlalu panjang ataupun terlalu pendek yaitu 5-15
kata. Judul artikel membuat variabel-variabel yang diteliti atau kata kunci
yang menggambarkan masalah yang diteliti
Nama (-Nama) penulis
Nama (-nama) penulis
artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain. Ada beberapa
model yang diikuti untuk menuliskan nama lembaga tempat penulis bekerja. Model
pertama ditulis sebagai catatan kaki
dihalaman pertama. Jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama
saja yang ducantumkan di bawah judul; nama penulis lain ditulis dalam catatan
kaki. Ada juga model dengan menulsikan nama lembaga langsung di bawah nama
penulis, dan ada pula penulisannya (semua nama-nama lembaga penulis) sebagai
catatan kaki.
Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak berisi
pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat
masalah, tujuan penelitian, prosedur penelitian, dan ringkasan hasil
penelitian. Tekanan penulisan ada pada hasil penelitian. Hal-hal seperti
hipotesis, pembahasan, dan saran tidak perlu disajikan. Abstrak hendaknya
ditulis dalam Bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia
dimuat dalam baris pertama abstrak Bahasa Inggris. Panjang abstrak 75-100 kata
dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal dengan
menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama.
Kata kunci adalah kata
pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang
merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli dan berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar
3-5 buah kata. Kata kunci diperlukan untuk kepentingan komputerisasi sistem
informasi ilmiah.
Pendahuluan
Pendahuluan ditulis
langsung setlah abstrak dan kata kunci. Bagian ini berisi kajian pustaka yang
mencakup tiga gagasan, yaitu: (1) latar belakang atau rasional peelitian, (2)
masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, dan (3) rumusn tujuan penelitian
(dan harapan tetang manfaat hasil penelitian).
Sebagai kajian pustaka,
bagian ini hasrus disertai dengan rujukan yang bisa dijamin otoritas
penulisannya. Jumlah rujukan harus proposional. Penyajiannya ringkas, padat,
dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahas dapat mencakup
landasan torinya, segi historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang
atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca
ke rumusan maslaah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah
dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif, pada bagian inin
dijelaskan fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus
penelitian.
Metode
Pada prinsipnya, bagian
ini berisi bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian disajikan dalam beberapa
paragraf tanpa subbagian atau dipilah-pilah menjadi beberapa subbagian. Hanya
hal-hal pokok saja yang disajikan. Uraian rincitentang rancanagan penelitian
tidak perlu diberikan.
Materi pokok dalam
bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa atau apa sumber data,
bagaimana sumber data dianalisis serta penyajian data tersebut dalam penelitian
itu.
Penelitian yang
menggunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasiya. Spesifikasi alat
menggambarkan kecanggihan alat yang dipakai, sedangkan spesifikasi bahan juga
perlu diberikan karena penelitian ulang dapat berbeda dari penelitian
sebelumnya jika spesifikasi bahan yang digunakan juga berbeda.
Uraian pendahuluan
kualitatif perlu ditambahkan kehadiran peneliti, subjek penelitian, dan
informan beerta cara-cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama
penelitian. Selain itu, perlu juga diberikan uraian mengenai pengecekkan
keabsahan hasil penelitian.
Hasil
Bagian ini merupakan
bagian utama dan bagian terpajang dalam artikel ilmiah. Hal-hal yang disajikan
adalah hasil aalisis data dan hasil pengujian hipotesis. Proses analisis data,
pengujian hipotesis, dan pembandingan koefisien yang ditemukan tidak perlu
disajikan.
Hasil analisis boleh
disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar
atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau per grafik. Tabel
atau grafik dipakai untuk memperjelas penyajian hasil penelitian.
Pembahasan
Bagian ini merupakan
bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah
(1) menjawab masalah penelitian atau menunjukka bagaimana tujuan penelitian itu
dipakai, (2) menafsirkan temuan-temuan, (3) mengintegrasi temuan penelitian ke
dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (4) menyusun teori baru atau
memodifikasi teori yang ada.
Dalam menjawab masalah
penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan hasil-hasil penelitian
secara eksplisit. Misalnya dibyatakan bahwa penelitian bertujuan mengetahui
pertembuhan kognitif anak sampai umur lima thaun, maka dalam bagin ini
pembahasan haruslah siuraikan pertumbuhan kognitif anak itu sesuai dengan hasil
penelitian.
Penafsiran terhadap
temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Misalnya
ditemukan adanya korelasi antara kematangan berpikir dn lingkungan anak. Hal
ini dapat ditafsirkan bahwa lingkugan dapat memebrikan masukkan untuk
mematangkan proses kognitif anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yang
terdapat di sekitar anak, termasuk sekolah sebagai tempat belajar.
Temuan diitegrasi ke
dalam kumpulan pengetahuan yang yang sudah ada dengan jalan membandingkan
temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya atau dengan teori yang ada, atau
dengan kenyataan di lapangan harus disertai dengan rujukkan.
Simpulan dan Saran
Simpulan menyajikan
ringkasan dan uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan.
Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang
merupakan esensi dari uraian tersebut. Simpulan disajikan dalam bentuk esei,
bukan dalam bentuk numerikal.
Sara disusun
berdasarkan simpulan yang ditarik saran dapat mengacu kepada tindakan praktis,
pengembangan teoritis atau penelitian lanjutan. Bagian saran dapat berdiri
sendiri. Bagian simpulan dan saran dapat pula sebagai penutup.
Daftar Rujukkan
Daftra rujukkan harus
legkap dan sesuai engan rujukkan yang disajikan dalam batang tubuh artikel
ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukka harus sudah
disebutkan dalam batang tubuh artikel. Semua rujukkan yang disebutkan dalam
batang tubh juga harus disajikan dalam daftar rujukkan.
Sumber:
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
Rineka Cipta
0 komentar:
Posting Komentar