Pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia jatuh di Gunung Salak
Siraaj
Kamis, 10 Mei 2012 08:19:48
BOGOR (Arrahmah.com) -  Pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia yang hadir di Indonesia pada Rabu (9/5/2012) khususnya di Jakarta dalam rangka roadshow pertama "Selamat Datang di Asia", hilang dari pantauan radar.
Komandan Lanud Halim Marsma TNI A Adang Supriyadi menegaskan Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA-36801 hilang kontak sekitar pukul 14.33 WIB di wilayah Bogor dan sekitarnya. Diduga pesawat jatuh di sekitar Bogor, Jawa Barat.
"Pukul 14.21 WIB mereka terbang lalu informasi terakhir 14.33 WIB mereka lost contact," kata Adang kepada wartawan, kemarin (9/5).
Menurut laporan yang berkembang hari Kamis (10/5), seperti dilansir Tribunnews pesawat tersebut diperkirakan jatuh di sekitar Kawah Ratu Gunung Salak, Taman Nasional Halimun Salak, Cidahu, Sukabumi. Hal tersebut didasarkan pada komunikasi terakhir pesawat saat terakhir hilang kontak kemarin siang, hingga saat ini belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Jakarta Ketut Purwa mengatakan kepada Tribunnews "Hingga saat ini kita belum mengetahui keberadaan pesawat tersebut."
"Pesawat terbang dari Halim pukul 14.20 WIB, kemudian lost cantak pukul 14.33 WIB," katanya.
Menurut Ketut, pesawat sudah dipastikan hilang atau jatuh, sudah tidak mungkin lagi berada di udara. Sukhoi Superjet 100 itu dikatakan mampu terbang selama empat jam, namun setalah ditunggu hingga pukul 18.30 WIB, pesawat Rusia tersebut tidak ditemukan mendarat atau kembali ke bandara Halim Perdana Kusumah.
Saat ini tiga helikopter dari Basarnas, TNI Angkatan Udara, dan Perusahaan Swasta disiapkan untuk melakukan pencarian pesawat yang hilang tersebut. Rencananya pencarian akan dimulai sejak pagi saat kabut belum turun. 
Sementara jumlah penumpang Sukhoi Superjet 100 yang hilang itu masih simpang siur. Berdasarkan laporan Sunaryo, Konsultan PT.Trimarga Rekatama, perusahaan yang memfasilitasi Sukhoi Superjet 100 di Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya kesulitan jumlah penumpang yang ikut dalam pesawat naas tersebut.
Sunaryo hanya mendapatkan data 50 orang tercatat dalam daftar tamu. 8 kru pesawat dan 42 orang lainnya yang merupakan undangan dari pihak Departemen Perhubungan, meliputi diplomat Rusia, pebisnis serta beberapa wartawan.
“Sebanyak 42 undangan dan 8 kru, jadi total pesawat tersebut membawa 50 orang yang diawaki oleh kru dari pihak Rusia," ujar Sunaryo.

0 komentar:

Posting Komentar